Saturday, May 15, 2010

Citra Diri, Edisi Jumat , 7 Mei 2010. Mendidik Anak Sesuai dengan Zamannya















Bersama : Linda Hevira (Uni Djan Training)
dan : Fitri Effendi, S.Psi (Psikolog)
Tema : Mendidik Anak Sesuai dengan Zamannya.
telp interaktif : 0752 626035

Mengungkapkan  sesuatu tidak selalu dengan ceramah dan kritikan yang berapi2 , ada kalanya kita lebih tersentuh dengan puisi. 


Walaupun pada dasarnya kewajiban mendidik seorang anak adalah ibu, namun peran ayah jangan sampai ditiadakan.
Ada hal2 tertentu justru nilai2 yang ditanamkan oleh ayah sejak dini, berdasarkan pengalamannya lebih mudah dipahami olah anak, tentu saja dengan sikap yang bersahabat dan perkataan yang menyentuh raganya. Semakin banyak pertanyaan anak..justru semakin banyak yang dapat disampaikan, karena mereka mulai tertarik dengan pelajaran nilai2 tsb...

ANAKMU bukan anakmu !

“Anak adalah kehidupan, mereka sekedar lahir
melaluimu tetapi bukan berasal darimu.
Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu,
curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan pikiranmu
karena mereka dikaruniai pikirannya sendiri.

Berikan rumah untuk raganya, tetapi tidak jiwanya, karena
jiwanya milik masa mendatang, yang tak bisa kau datangi
bahkan dalam mimpi sekalipun.

Bisa saja mereka mirip dirimu, tetapi jangan pernah
menuntut mereka jadi seperti sepertimu.
Sebab kehidupan itu menuju ke depan, dan
tidak tenggelam di masa lampau.

Kaulah busur,
dan anak-anakmulah anak panah yang meluncur...
......(tj.Kahlil Gibran)


Hindari jawaban2 ketus, karena anak mulai belajar bagaimana cara mendengar, bagaimana cara menjawab pertanyaan,  langsung dari guru pertamanya yaitu orangtua atau lingkungannya.



 
ANAK ADALAH SEBUAH KAIN SUTRA YANG BERHARGA
SELALU DIBILAS DENGAN SABAR BILA TERNODA
SELALU DIHALUSKAN DENGAN PENUH PERASAAN BILA KUSUT
SELALU DISULAM DENGAN TEKUN BILA TERKOYAK
ANAK ADALAH SEBUAH JIWA YANG SEDANG BERKEMBANG

ANAK ADALAH SEBUAH TAMAN BUNGA YANG INDAH
HARUS DISIRAM DENGAN RAJIN BILA LAYU
HARUS DIBERI PUPUK TIADA HENTI BILA TIDAK TUMBUH SUBUR
HARUS DISIANGI DENGAN TEKUN BILA TUMBUH TIDAK TERATUR
ANAK ADALAH RAGA YANG SEDANG MEKAR

.................(widodo judarwanto)

Buatlah lingkungan aman dan menyenangkan bagi mereka, dengan terlebih dulu menyenengkan hati kita sendiri, sebagai ibu dan sebagai ayah. Masalah kita adalah masalah kita, jangan jadikan mereka sebagai kambing hitam dari masalah di kantor dll, sebab mereka juga mempunyai masalah di dunianya.
“ANAK ADALAH NYAWA TAK BERDAYA”

MESKIPUN ANAK ADALAH SEBUAH DARAH DAGING MANUSIA
BUKAN BERARTI MANUSIA BOLEH MELEPAS MAKIAN
BUKAN BERARTI MANUSIA BOLEH MENGAYUN TAMPARAN
ANAK ADALAH NYAWA TAK BERDAYA
HANYA BISA MENANGIS BILA BENTURAN KASAR MENERPANYA


MESKIPUN ANAK ADALAH ADALAH HAK SEORANG MANUSIA
BUKAN BERARTI MANUSIA BOLEH MEMPERDAGANGKAN SEMAUNYA
BUKAN BERARTI MANUSIA BOLEH MEMPERKERJAKAN SEENAKNYA
ANAK ADALAH NYAWA TAK BERDAYA
HANYA BISA MENGHIBA BILA LETIH MENYENTUH TUBUHNYA

..............

ANAK ADALAH NYAWA TAK BERDAYA
HANYA BISA MERENGEK SAAT DAHAGA TERTIMBUN DI LEHERNYA
HANYA BISA MENGHELA NAPAS BILA KALIMAT KASAR MERASUK JIWANYA
HANYA BISA TERDIAM BILA SAAT AMARAH MANUSIA MENERJANG EGONYA
HANYA BISA MENGERANG BILA PUKULAN MENGHUNJAM TULANGNYA
HANYA BISA TERISAK BILA KEKERASAN TERUS MENGITARINYA
HANYA BISA MENITIKKAN AIR MATA BILA DERITA TERUS MENDERANYA
MANUSIA YANG TERUS MENDERANYA ADALAH BUKAN MANUSIA
APAPUN ALASANNYA, HENTIKAN SEGERA SEGALA KEKERASAN ITU...
...............
( widodo judarwanto)


Memang sebagai seorang guru, orangtua bahkan para pemimpin bangsa, inilah sebuah pekerjaan yang tidak boleh menyerah terhadap ujian2 kenakalan2 "mereka".
Semoga... Amin...