Monday, August 22, 2011

Membangun Citra dengan Sastra




Bersama ;
HOST : Linda Hevira (Trainer : Pengembangan Diri dan Profesi, MC dan Public Speaking)
Tamu   : Irzen Hawer (Guru Bahasa SMA Batipuh / Penulis 4 buah buku )
             Ketrina Aprilian (Pelajar SMA Solok/ Finalis Cerpen majalah ANEKA dan penulis puisi dan buku     Antologi Cerpen)

Assalaamu'alaikum WW.
Selamat Siang pemirsa, senang sakali saya Linda Hevira kembali hadir di hadapan anda dalam Acara Cita Diri, Sebuah acara yang membahas masalah Kepribadian, Komunikasi, Motivasi dan Pelayanan.
Dan seperti biasa kita selalu menghadirkan topik2 yang menarik untuk dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari2.
Dan Tema kita hari ini adalah : Membangun Citra dengan Sastra.

Pemirsa, masih ingatkah anda dengan Sastrawan Sumatra Barat seperti Buya HAMKA dengan "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" dan yang terbaru sekarang kembali difilmkan " Di Bawah Lindungan Ka'bah" , Marah Rusli yang terkenal dengan Sitti Nurbaya, AA. Navis dengan Robohnya Surau Kami, Abdul Moeis dengan Salah Asuhan dan banyak lagi yang lainnya.

Nah sekarang, Pertanyaannya  kenapa karya sastra di Indonesia masih belum banyak yang bermunculan?
Mungkin kita baru mulai melirik "Laskar Pelangi", Ketika Cinta Bertasbih dan masih banyak yang lainnya yang sudah mulai banyak difilmkan. Tapi para sastrawan Sumatra Barat sepertinya tidak mau lagi ketinggalan. Mereka sebenarnya ada di seantero jagad raya ini, tapi kurang diapresiasi. Siapa lagi yang akan mengangkat para sastrawan ini kalau tidak kita sendiri.

Kalau kita mau merujuk perbandingan yang dilakukan oleh Taufiq Ismail (Sastrawan dan Budayawan Sumatra Barat) terhadap sekolah SMA di luar negri dengan di Indonesia sendiri. Memang kurikulum bangsa kita  yang mengecilkan arti sastra itu sendiri. Ketika kita melihat bahwa perbandingan tatabahasa lebih dominan diajarkan seperti awalan, sisipan, akhiran dan sejenisnya sudah kita pelajari sejak di bangku SD, SMP, SMA bahkan di Perguruan Tinggi. Sehingga pelajaran Bahasa menjadi sesuatu yang membosankan.
Sedangkan di luar negri para guru bahasa SMA menjadikan kelas mereka menjadi menarik dengan mewajibkan membaca beberapa buah buku sastra yang tebal, mendiskusikannya bersama2, serta menugaskan untuk membuat karangan perminggunya. Menonton film pendek tentang karya tersebut bahkan membuat drama dari yang mereka baca. Sehingga dapat kita lihat bahwa di negara2 maju itu, kebiasaan membaca sudah menjadi sarapan penting bagi mereka, dan tentu saja ribuan buku selalu terbit disana.

Mereka lebih suka berbicara lewat pena, daripada sibuk berdebat di depan TV atau dimana saja seperti yang sering kita lihat selama ini.  Mereka kaya dengan ilmu dan pengalaman2 yang didapat lewat pesan moral yang  secara tidak langsung dapat mereka petik pada saat membaca. Hmm...bagaimana dengan negara kita?        
Nah untuk itu, saya mengajak 2 orang perwakilan dari teman2 Penulis Sastra untuk berbagi pengalaman kepada kita untuk mulai cinta kepada karya sastra.
Karya sastra sebenarnya sarat dengan makna. Dengan membaca sastra maka perasaan kita menjadi halus, terkadang ada kiasan yang tersirat di balik yang tersurat, merupakan perwakilan dari fenomena yang ada pada zaman dibuatnya, kita juga dapat melihat adat atau kepribadian si pelakunya, kekayaan alamnya serta tehnologinya, konflik dan pesan moral yang selalu ada dalam setiap karya sastra tersebut.                      


SEGMEN I :
Pemirsa tentunya kita ingin tahu kiat2 dalam memulai sebuah tulisan, jangan kemana2 karena sesaat lagi kami akan kembali, tetap di Citra Diri...

SEGMEN II :
  • Inspirasi apa saja yang dapat kita jadikan sebuah karya (selalu menulis diary, nanti kita edit mana yang pantas dijadikan cerpen)
  • Siapa idola anda
  • Cerita atau kisah apa yang menarik buat anda
  • Cerpen atau novel apa yang menarik buat anda
  • Bagaimana langkah memulai sebuah tulisan 
Pemirsa mungkin anda pernah mengalami kebuntuan dalam menuliskan sesuatu (nggak mood). Nah,  bagaimana cara menyimpan ide dan kiat meneruskan ide menjadi sebuah tulisan. Sesaat lagi kami akan membuka line interaktif di 0752 626035. Siapkan pertanyaan anda karena kami akan kembali setelah jeda berikut ini.

SEGMEN III :
  • Bagaimana cara mengatasi kebuntuan dalam menulis (saya selalu membawa notes jika ada ide yang muncul akan saya catat, kalau terjadi kebuntuan, mungkin cari inspirasi dengan membacanya lagi, atau lanjutkan judul cerpen yang lainnya)
  • Cerpen yang ada di buku ini  judulnya apa saja (bisa dilihat pada Potongan Tangan di Kursi Tuhan : Antologi 25 Cerpenis Sumatra Barat)
  • Apa yang menjadi inspirasi dalam novel2 ini (kisah mak tuo saya di padang panjang, menyinggung adat dan budaya juga)
  • Berapa lama proses pembuatan novel tersebut (lebih kurang 2 bulan)
  • Bagaiman minat teman2/masyarakat terhadap novel tersebut (mereka sangat antusias sekali, banyak yang sms dan menelpon mereka ingin membaca jilid keduanya, sehingga saya buat lagi sequelnya)
  • Apa harapan ketika novel dan cerpen ini diterbitkan
  • Interaktif
OK pemirsa ketika tulisan/karya sudah jadi, lantas bagaimana proses selanjutnya, apa yang harus kita lakukan bagaimana cara penerbitan bahkan pemasarannya. Sesaat lagi akan kita dapatkan jawabannya, tetap di Citra Diri.

SEGMEN IV :
  • Kemana karya kita diserahkan ketika sudah menjadi sebuah cerpen/novel, bagaimana cara menerbitkannya.(setelah menjadi tulisan, dijilid bagus2, kemudian diminta beberapa orang yang mewakili siswa, masyarakat, editor untuk membacanya, setelah itu diserahkan ke penerbit, jika menerbitkan dengan uang sendiri lebih cepat, tapi kalau menyerahkannya ke penerbit saja, maka akan lama karena bersaing dengan karya orang lain.Tapi misal buku yang tebal dengan modal harga 25.000/buku bisa dijual dengan harga Rp 40.000- Rp 50.000 )
  • Motivasi kuat apa yang bisa kita jadikan letupan untuk memulai sebuah karya (saya banyak membaca novel, banyak sekali sehingga saya merasa tertantang, ketika orang bisa kenapa saya tidak, padahal yang dibuatnya biasa2 saja, kalau begitu saya pasti bisa)
  • Kedepannya mau membuat berapa karya lagi
  • Interaktif
 SEGMEN V :
  • Tips2
  • Kesimpulan
  • Saran (selalu berada dalam lingkungan yang mendukung hobby dan bakat anda, kalau ada perkumpulannya lebih baik berperan dan berbagi didalamnya)
  • Penutup
Pemirsa,  sepertinya satu jam tidaklah cukup bagi kita untuk membahas semuanya. Namun mudah2an perbincangan ini dapat menjadi inspirasi bagi anda semuanya untuk mulai menggali bakat dan kemampuan diri, di bidang apa saja. Dan dengan bangkitnya Sastra di Sumatra Barat mudah2an dapat membangun kembali Citra yang lebih baik ke depannya.
Akhirnya Saya Linda Hevira, beserta tamu kita dan kerabat kerja undur diri dulu. Trimakasih atas perhatian dan kebersamaan anda dari awal hingga akhir acara ini. Selamat siang. Sampai jumpa . Wassalaamu'alaikum WW.