Monday, April 28, 2014

MENYASAR PASAR ASEAN PT. SEMEN INDONESIA SIAPKAN DIRI MENJADI PEMAIN UTAMA DI ASIA TENGGARA Oleh : Linda Hevira


I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan potensi Sumber Daya Alamnya baik dari darat, laut dan udara. Hutan dengan flora dan faunanya, bumi dengan kandungan bahan tambangnya, laut yang terbentang luas menyimpan berbagai aneka ragam ikan dan  keindahan terumbukarangnya dan potensi laut yang disebut-sebut bakal menjadi cadangan energi terbesar lainnya ke depan yang perlu ditindaklanjuti, serta iklim tropisnya dimana  matahari selalu bersinar sepanjang tahun, di negeri yang juga kaya dengan seni budaya  lokalnya.
Seorang ulama pernah mengatakan bahwa  Indonesia ibarat sepotong surga yang ditompangkan ke dunia. Banyak pepatah dan lagu dinyanyikan menggambarkan kaya dan suburnya daerah Indonesia. Seperti tongkat dan kayupun menjadi tanaman, apapun tumbuh subur di Indonesia. Itu semua merupakan amanah yang luar biasa yang diterima bangsa Indonesia setelah kemerdekaan RI 68 tahun yang lalu. Kepercayaan itu tentunya harus ditunjukkan dalam bentuk tanggung jawab yang besar, untuk menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang maju dan mempunyai sumber daya manusia yang cerdas untuk mengelola sumber daya alamnya.

I.2. Tujuan

Prinsip perekonomian di Indonesia tentu saja harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Mengingat banyaknya privatisasi yang akhir-akhir ini dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan APBN, Semen Indonesia merupakan salah satu perusahaan negara yang tengah berusaha menjadi salah satu pelopor BUMN yang diharapkan bisa mewujudkan pasal 33 UUD 1945 yang tercantum pada ayat 1 sampai 4 yaitu :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Untuk itulah dengan bahasan di bawah ini kita berharap Semen Indonesia tidak saja menjadi Raja di negeri sendiri tapi juga berjaya di Asia Tenggara bahkan dunia untuk kemaslahatan bangsa.

BAB II.  ISI

II.1. Sejarah Semen di Indonesia dan Privatisasi BUMN

Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum (bahasa Latin), yang artinya "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan". Sejarah adanya pabrik semen di Indonesia berawal dari berdirinya PT Semen Padang pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappi (NV NIPCM) di Padang, Sumatera Barat. Pabrik tersebut mulai berproduksi pada tahun 1913 dan pada tanggal 5 Juli 1958 perusahaan tersebut dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Tanggal 15 September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa, dengan nama Semen Gresik Group (SGG) dimana sahamnya dimiliki secara mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01% dan publik 48.99 %.  Pada tanggal 7 Januari 2013, PT Semen Gresik (Persero) Tbk berubah nama menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk  sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta pada 20 Desember 2012.
Walau tak dapat dipungkiri bahwa BUMN-BUMN yang ada di Indonesia mengalami jatuh bangun dan harus mencari strategi yang jitu untuk menutupi kerugian negara. Privatisasi adalah salah satu cara yang dianggap bisa menjawab tantangan selain inovasi lainnya. Namun demikian privatisasi yang dilakukan tentunya harus dapat mendatangkan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia, yaitu privatisasi yang mampu meningkatkan kinerja BUMN, mampu mendorong BUMN untuk menerapkan prinsip-prinsip good governance dalam pengelolaan BUMN, mampu meningkatkan akses ke pasar internasional, mampu mendorong terjadinya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu mendorong terjadinya perubahan budaya kerja dan penyerapan tenaga kerja serta tidak merugikan masyarakat sekitar dan keuangan yang didapatkan harus murni untuk menutup defisit APBN.
Menurut laporan keuangan BUMN pada tahun 2011, terdapat 140 BUMN dan 15 Perusahaan dengan Kepemilikan Negara Minoritas, yang tersebar di hampir seluruh sektor ekonomi. Jumlah anak perusahan BUMN dengan kepemilikan BUMN mayoritas (di atas 50%) mencapai sekitar 173.

II.2. Tantangan Semen Indonesia

Pada tahun 2012 kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berakibat langsung pada biaya produksi dan transportasi semen. Kondisi tersebut sempat membuat Asosiasi Semen Indonesia (ASI) khawatir jika kenaikan harga BBM bisa menjadi batu sandungan industri semen. Meskipun Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan anggaran sebesar 88% untuk proyek yang sifatnya fisik atau konstruksi, salah satunya adalah pembangunan jalan tol, dan  distribusi semen masih menggunakan BBM bersubsidi. Namun hal itu tetap  membuat naiknya harga semen yang mempengaruhi persaingan bisnis, yang cendrung memilih harga yang lebih murah.
Selain itu perusahaan juga harus menutupi ongkos produksi akibat hujan dan banjir yang sering terjadi akhir-akhir ini, mengakibatkan turunnya penjualan di sejumlah daerah di Indonesia terlebih di daerah Jawa dan Sumatera.
Meskipun naiknya biaya transportasi, investasi industri semen ternyata terus meningkat. Tingginya  permintaan akan semen dalam negri dan semakin banyaknya pembangunan gedung dan infrastruktur jalan membuat Investor asing juga tertarik bermain di pasar dalam negri bahkan juga akan memperbesar  pengaruhnya di Indonesia.
Ada delapan investor yang ikut serta dalam industri semen ini, empat dari dalam negri dan empat dari luar negeri yang akan membangun pabrik di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Papua. Enam diantaranya tengah melaksanakan studi kelayakan, menjalankan analisa dampak lingkungan, dan telah menekan nota kesepahaman. Mereka adalah PT Semen Gresik, PT Semen Baturaja, PT Indocement Tunggal Prakarsa melalui anak usahanya PT Sahabat Mulia Sakti, PT Semen Bosowa, Lafarge Cement Indonesia dan China Anhui Conch Group Co. Ltd. Adapun dua investor lainnya adalah China Triumph International Engineering Co. Ltd, dan State Development and Investment Cooperation.
Anhui sendiri adalah pemain besar di China yang punya kapasitas 100 juta ton per tahun,  yang akan membangun pabrik berkapasitas 7 juta ton dalam empat tahun ke depan di Kalimantan. Sementara Siam Cement Group yang hobby mengakuisisi perusahaan di Indonesia dan juga merupakan Raksasa produsen kimia milik kerajaan Thailand akan  a membangun pabrik semen di Sukabumi, Jawa Barat sesuai dengan tekadnya ingin menjadi pemimpin dan memperluas bisnisnya di ASEAN. Investor dari India juga ingin mendirikan pabrik di Lebak karena bahan baku dasar pembuatan semen melimpah disana yang rencananya akan menggandeng investor dari Inggris.
Di samping itu persiapan menyambut (ASEAN Economic Community (AEC) masyarakat Ekonomi ASEAN di tahun 2015 yang terdiri dari 10 negara di kawasan ASEAN yang akan bersaing dengan berbagai macam arus seperti  arus Bebas Barang, Bebas Jasa, Bebas Investasi,  Bebas Tenaga Kerja Terampil dan Sektor Prioritas Integrasi menjadi tantangan yang tak mudah bagi Semen Indonesia.

II. 3. Prestasi Semen Indonesia

Meskipun tantangan yang dihadapi oleh Semen Indonesia tidak sedikit, namun prestasi Semen Indonesia bukannya tidak ada. Hal ini sudah nampak dalam peran Semen Indonesia dimana PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) telah dapat membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp2,42 triliun atau sekitar 45 persen dari laba bersih tahun 2013 yang mencapai Rp5,37 triliun seperti dilansir dari kabarbisnis.com.
Seiring dengan itu Semen Indonesia merupakan produsen semen terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 30 juta ton semen per tahun dengan  penguasaan pasar dalam negri sebanyak 44 persen.
Selain menjadi rajanya di negri sendiri, Indonesia juga patut berbangga karena kinerja  PT. Semen Indonesia di bawah pimpinan Direktur Utama Dwi Soetjipto telah berhasil mengakuisisi Thang Long Cement Company (TLCC) Vietnam pada tahun 2012 yang mana ini dapat menjadi pintu masuk  perluasan Semen Indonesia di Asia Tenggara.
Sedangkan untuk kancah Internasional Semen Indonesia masuk dalam daftar Forbes Global 2000 yang menduduki peringkat dari 1674 pada tahun 2012 ke posisi 1425 pada tahun 2013 atau naik  249 poin. Peningkatan tersebut tercatat sebagai yang terbesar dibanding delapan perusahaan Indonesia lainnya yang terdapat dalam daftar Forbes Global 2000.
Tidak saja dalam peningkatan kapasitas produksi, tapi juga diikuti dengan performansi kinerja yang luar biasa. Terbukti untuk tahun 2013 saja Semen Indonesia telah mendapatkan lebih dari 30 penghargaan, seperti BUMN Innovative Award 2013 kategori The Best Corporate Innovative Culture & Management, The Best Innovative of Green Product, The Best Product Innovation Of Energy & Mining Sector, The Best Technology Innovative Energy & Minning Sector dari Kementerian BUMN, "Best 50 Forbes" sebagai 50 perusahaan publik terbaik di Indonesia pada November 2013 dan Rintisan Industri Hijau 2013 dari Kementerian Perindustrian juga pada November 2013.
Sebagaimana halnya keberadaan sebuah pabrik, dampak pabrik terhadap lingkungan juga sangat diperhatikan oleh Semen Indonesia secara seksama, terbukti dengan diraihnya Proper Emas, yaitu penghargaan lingkungan dengan level tertinggi yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup.
Sementara untuk tingkat Asia Tenggara, Semen Indonesia berhasil menyabet penghargaan ASEAN Energy Awards 2013 yang diikuti oleh seluruh negara di kawasan Asia Tenggara. Tidak hanya itu Perusahaan persemenan terbesar di Indonesia ini juga menyabet dua penghargaan sekaligus, yaitu ASEAN Energy Management Awards dan ASEAN Coal Awards.
Untuk ASEAN Energy Management Awards, perseroan menitikberatkan pada pemanfaatan sumber energi alternatif dari limbah pertanian atau biomass sebagai substitusi batubara. Biomass tersebut diambil dari sekam padi, serbuk sabut kelapa (cocopeat), serbuk gergaji, dan limbah tembakau yang juga menguntungkan masyarakat lingkungan sekitar pabrik . Selain tidak baik bagi keberlanjutan lingkungan, penggunaan batubara menuntut biaya yang sangat tinggi, sehingga pemanfaatan biomass dapat menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus efisiensi biaya operasional yang pada akhirnya bisa meningkatkan level profitabilitas perseroan. Aksi perseroan dalam memanfaatkan energi alternatif ini telah mengurangi efek rumah kaca dan pemanasan global, sehingga mendapat kredit karbon/certified emission reduction (CER) dari salah satu badan yang terintegrasi dengan PBB, karena telah mengurangi emisi CO2 dari 36.805,91 ton pada tahun 2011 menjadi  102.081,61 ton pada tahun 2012 lalu.
Sedangkan untuk ASEAN Coal Awards, perseroan menitikberatkan pada pemakaian batubara rendah kalori (low rank) untuk menggantikan batubara yang tinggi kalori (high rank) yang juga turut memberi dampak positif kepada perseroan dalam segi efisiensi bahan dan biaya.

II. 4. Strategi Semen Indonesia
           
            Semen Indonesia saat ini sudah menjadi induk dari empat pabrik semen dan wilayah disekitarnya, yakni Semen Gresik di Jawa, Semen Padang di Sumatera, Semen Tonasa di Sulawesi dan (TLCC) di Vietnam. Dengan pencapaian korporasi  terbesar di Asia Tenggara, tidak saja pada kapasitas produksi yang meningkat, tapi peningkatan daya saing yang semakin kompetitif, membuat Semen Indonesia harus terus melakukan akselerasi kinerja.            Selain mengatur startegi internal perusahaan seperti  kekompakan dalam manajemen dan pemikiran dengan berbagai ide, kreasi dan inovasi, perusahaan juga harus melakukan peningkatan (upgrading) teknologi yang berimbas kepada kapasitas produksi semen. Disamping itu penambahan produksi juga terus dibarengi dengan perluasan pemasaran, menambah packing plant dan jaringan distribusi disamping ekspansi perusahaan dan kecepatan mengatasi kompetitor yang sama.

Strategi semen Indonesia lainnya juga mengacu kepada enam hal, yaitu :
1.       Peningkatan kapasitas produksi yaitu dengan membangun pabrik baru dan aktif mencari sumber bahan baku semen baru di beberapa daerah lainnya.
2.         Pengelolaan energi yang berkelanjutan dan efisien.
3.         Peningkatan citra dan kinerja perseroan.
4.         Memperkuat pelayanan dan pertumbuhan konsumen.
5.         Pengelolaan manajemen risiko supaya industri bisa berjalan dengan kontinuitas.
6.         Restrukturisasi korporasi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
           
Untuk pemasaran, penguasaan pasar PT Semen Indonesia (Persero) sangat bisa diandalkan karena jaringannya yang menyebar dan merata ke seluruh Nusantara. Jaringan distribusi tersebut didukung oleh 30 unit gudang penyangga, 22 packing plant di lokasi yang strategis dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia serta 361 distributor nasional. Apalagi, lokasi pabrik secara geografis juga sangat strategis yaitu Semen Padang di Sumatera, Semen Gresik di Jawa serta Semen Tonasa di Sulawesi, serta satu pabrik di Vietnam. Posisi tersebut sangat mendukung bagi perluasan jangkauan pasar yang ditunjang dengan keberadaan pelabuhan khusus di Padang, Tuban, Gresik, Biringkasi, Dumai, Ciwandan, Banyuwangi, Sorong dan dua pelabuhan di Vietnam.
PT Semen Indonesia Tbk (Persero) sudah bertekad menjadi penguasa pasar (market leader) komoditas semen di Asean. Tujuh negara telah dibidik diantaranya Timor Leste, Singapura, Laos, Kamboja, Bangladesh, Myanmar, dan Vietnam yang kini digarap melalui TLCC.
Pengambilalihan saham pabrik semen di pinggiran Kota Ho Chi Minh, Vietnam juga mempunyai nilai strategis. Dengan cadangan deposit batu kapur yang merupakan bahan baku pembuatan semen, maka Thang Long memiliki potensi untuk mengembangkan dua pabrik semen baru di Provinsi Quang Ninh dan Binh Phuoc yang didukung deposit batu kapur lebih dari 200 juta ton. Selain itu, posisi Thang Long yang dekat dengan pelabuhan Cai Lan dan jalur Sungai Mekong serta jalan antar daerah maupun pelabuhan Internasional, menjadikan sistem distribusi akan efektif dan efisien. Contohnya, TLCC pada Desember 2013 telah mengekspor 30 ribu ton semen curah ke Peru melalui pelabuhan Cai Lan, Provinsi Quang Ninh, Vietnam.
Disamping itu pabrik yang dibangun dengan teknologi tinggi ini memiliki keunggulan distribusi berupa pelabuhan di Vietnam Selatan, sehingga memudahkan sinergi pasar di Indonesia dan jalur ekspor ke Myanmar serta Bangladesh. Dengan menguasai Vietnam pula, korporasi bisa menjadi pemimpin penjualan semen untuk negara tetangga, Laos dan Kamboja.
PT Semen Indonesia (Persero) juga pernah mendapat pujian dari Menteri Perdagangan, M Luthfi untuk memotivasi pengusaha Indonesia lainnya, agar tidak hanya menyasar pasar domestik saja, namun juga harus mampu merebut pasar ASEAN. Hal ini dimungkinkan karena Pasar Asean yang terdiri dari 10 negara itu, jumlah penduduknya sekitar 612 juta jiwa yang mana 40,60 persen di antaranya adalah masyarakat Indonesia.
Selanjutnya Semen Indonesia berencana mengakuisisi beberapa pabrik semen di Asia Tenggara. Tahun ini, ditargetkan dapat merealisasikan ekspansi ke Myanmar. Akuisisi dilakukan karena pertimbangan realistis daripada membuat pabrik baru yang membutuhkan waktu tiga tahun untuk membangunnya. Dan rencana bisnis jangka panjang Semen Indonesia akan meningkatkan kapasitas desain  menjadi 40,8 juta ton semen pada tahun 2017.

III. PENUTUP

Dengan sejumlah prestasi yang sudah diperoleh PT. Semen Indonesia, tidak diragukan lagi Semen Indonesia dapat lebih maju lagi ke depannya. Walaupun banyaknya kompetisi dari dalam dan luar negri, kita berharap semoga Semen Indonesia dapat menjadi perusahaan BUMN pelopor yang mampu bersaing, meningkatkan kinerja, menjaga performa serta menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di level Asia Tenggara bahkan tidak tertutup kemungkinan di level dunia.



Referensi :
             
1.         https://www.mpr.go.id/pages/produk-mpr/panduan-pemasyarakatan/bab-ii-uud-nri-            tahun-               1945/d-hasil-perubahan--naskah-asli-uud-1945-4
2.         http://distributorsemenpadang.blogspot.com/2009/03/sejarah-ringkas-semen-          padang.html
3.         http://csrsemengresik.com/index.php/2012-05-25-11-40-38/2012-05-25-18-23-       26/sejarah-               perusahaan
4.         http://www.bumn.go.id/wp-content/uploads/2010/10/Privatisasi_BUMN.pdf
6.        http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=134       14:prospek            -industri-semen-tetap-cerah&catid=21:khas&Itemid=91
7.      http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis/14/01/22/mzrltf-semen-indonesia-bidik-produksi-40-juta-ton-di-2017
8.         http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis/14/01/31/n09grg-semen-indonesia-menancapkan-pengaruh-di-asean
9.         http://www.antarajatim.com/lihat/berita/130407/semen-indonesia-bukan-jago-kandang