Monday, October 5, 2015

Lomba Teatrikal Nuansa Perjuangan

Assalaamu'akaikum ww.
Hallo sahabat kreatif jumpa lagi dengan saya Linda Hevira dalam acara Puisi Bimu, Puisi Bintang Tamu.

Kali ini tamu kita dari Komunitas Fans RRI yang diwakili oleh Sekretaris dan Bendaharanya yaitu Mbak Puji dan Kirana serta Putri. yang selalu hadir dengan puisi2nya.

Well,di acara Puisi Bimu kali ini kita mengangkat Tema Nuansa Perjuangan sesuai dengan acara lomba yang akan diadakan nantinya tanggal 20 Oktober 2015 di gedung RRI aur atas Bukittinggi.

Sedikit mengenai Lomba ini, karena masih berhubungan dengan bulan Oktober yang penuh dengan sejarah kepahlawanan. Sehingga panitia ingin menularkan kisah perjuangan dari sang pahlawan dan patriot bangsa dalam pagelaran puisi, teater dan musikalitas yang bernuansa  perjuangan berdurasi 15 menit.
Diantara lagu yang mengiringi teatrikal tersebut adalah  lagu Bendera dari Coklat, Gugur Bunga dan lain2.
Jadi bagi kamu pelajar SMA se kota Bukittinggi dan Agam boleh ikutan rame2 nggak terbatas, karena setiap peserta yang juara akan mendapatkan piagam satu persatu, disamping piala dan hadiah lainnya. Asyik kan, ditambah lagi uang pendaftarannya hanya Rp. 50.000 rupiah.

Ok. lanjut dengan bintang tamu kita kali ini, Putri juga membacakan puisi yang berjudul Televisi dan Rumus Matematika. Sementara itu, penelpon yang masuk buk Lia, membacakan puisi yang berjudul Ki Hajar Dewantoro.

Wah seru sekali perbincangan kita dengan para bintang tamu yang heboh ini. Nggak tahan menunggu acara yang akan diadakan hari Selasa tanggal 20 Oktober nanti yang diikuti oleh utusan sekolah SLTA se Bukittinggi dan Agam. Ok.. Sampai jumpa lagi ya.. Selamat sore, Wassalaamu'alaikum Ww.

Suci Piliang "Ratok Anak Tabuang"

Hallo Sahabat Kreatif, jumpa lagi bersama saya Linda Hevira yang akan memandu acara kita di Budaya Remaja dari pukul 4 hingga pukul 5 sore ini, Sabtu 3 Oktober 2015.

Wah..tamu kita kali ini adalah Suci Zahratul Jannah, yang baru saja mengeluarkan Album dengan judul Ratok Anak Tabuang.

Pelajar yang masih kelas 2 di MTsN 1 Bukittinggi ini, adalah remaja yang mempunyai bakat yang luarbiasa khususnya di bidang tarik suara selain prestasi akademiknya yang selalu berada di 10 besar.

Menarik juga mendengar cerita dari mama Suci yang menemani Talk Show hari itu. Mama Suci yang merupakan perwakilan orang tua yang selalu mendukung bakat anaknya walau sekecil apapun.

Beliau menemukan bakat menyanyi anaknya tanpa sengaja. Waktu itu sekolah harus mengutus seorang peserta untuk mengikuti lomba, nah teman2 nya menunjuk Suci karena sudah sering mengikuti Lomba MTQ dan sering menang, sehingga tentu dengan bekal suara yang bulat dan jernih itu, nafas yang panjang dan olah vokal yang dia punyai sudah cukup untuk mengikuti lomba tersebut. Akhirnya Suci bilang sama mamanya, teman2 menunjuk dia, dan langsung saja mama Suci mencarikan tempat les vokal untuk melatih bakat dasar yang dipunyai anaknya tersebut. Dan ternyata memang ketika disuruh menyanyikan sebuah lagu, Suci sudah bisa menguasai nada dan irama dengan baik, tinggal mengasahnya saja.

Dan bermula dari hal yang tidak sengaja itulah, Suci rajin latihan dan meraih kemenangan demi kemenangan. Bahkan saking mama Suci sangat mendukung bakat anaknya, dia sengaja mengikutkan Suci untuk mengikuti lomba untuk tingkat umum bukan pelajar. Dan Suci berhasil menyisihkan peserta dan menyabet piala dan hadiah pertama waktu itu.
Pernah juga suatu kali Suci dimasukkan dalam perlombaan untuk tingkat SMA, tapi karena dia peserta termuda, maka panitia dan penonton menobatkan dia sebagai juara favorit, karena memang di luar kategori.

Melihat semangat yang diceritakan oleh mamanya Suci, kita tidak boleh menyepelekan bakat anak.  Kita mesti membantunya baik dalam semangat maupun mengikutkan anak tersebut sebuah les. Walau itu harus mengeluarkan uang ekstra, apalagi ketika akan mengikuti perlombaan dari les setiap hari untuk latihan dari jam 4 sampai jam 10 malam. Menyiapkan fisik dan mental, biaya kostum, make up, uang pendaftaran lomba bahkan transportasi dan makan keluar kota tempat di adakannya lomba tersebut. Memang suatu hal yang tidak mudah dilakukan oleh mama Suci yang kesehariannya adalah seorang penjual keliling di Tiagan, Pasaman, yang mana beliau harus berangkat jam 3 pagi dari Bukittinggi dan pulang ke rumah sudah jam 10 malam.

Walau berniat membantu suami yang seorang Anggota Polres untuk mencari tambahan rezki menghidupi 8 orang anaknya yang santun dan berprestasi, beliau juga tidak segan2 memasarkan CD Album Suci kemana-mana. Mungkin inilah yang membuat mereka sukses diundang untuk acara on air maupun off air, baik di acara TV, Radio dan panggung2. Bahkan Suci ditawari lagi untuk  merilis Album kedua tahun depan, karena fokus mereka dalam waktu dekat adalah mengikuti Lomba MTQ.

Baik Sahabat Kreatif, sampai disini dulu perjumpaan kita, semoga kisah tadi menjadi inspirasi buat kita semua. Saya Linda Hevira undur diri. Selamat sore, sampai jumpa. Wassalaamu'alaikum WW.