Saturday, December 8, 2018

Closing Ceremony Silek Arts Festival 2018

Silek Arts Festival 2018-
Setelah selama 3 bulan lamanya,  ajang pementasan akbar seni bela diri tradisional di Sumatera Barat sampai juga di penghujung acara. Acara yang dibuka di Kota Padang pada tanggal 7 September 2018 kemarin diakhiri di Bukittinggi pada tanggal 30 November 2018. Festival seni beladiri SILEK ini diadakan di berbagai lokasi, seperti di sasaran (perguruan), gelanggang tradisional, hingga gedung pertunjukan modern di beberapa kota dan kabupaten di Sumatera Barat. Atraksi yang mengusung Silek tradisional dengan berbagai gaya khas Minangkabau, diikuti oleh para pendekar dari berbagai negara dan daerah Indonesia sendiri. 

Tidak saja penampilan kemampuan seni beladiri, Silek Arts Festival 2018 juga dimeriahkan oleh pertunjukan teater, tari, dan musik kontemporer dari daerah di Indonesia atau negara lain yang juga mengeksplorasi tradisi seni bela diri yang sama. Kemudian materi showcase dan lokakarya juga diselenggarakan untuk mendorong para pelaku seni budaya tetap terus menggali budaya Silek, dan mengalirkan budaya tersebut kepada generasi muda dalam bentuk seni pertunjukan yang kontemporer.


Berikut rangkaian acara secara lengkap, Waktu, Nama Acara, Lokasi Acara dan Deskripsi singkat kegiatan : 
07-Sep-18. Opening Ceremony di Kota Padang. Pembukaan SAF dan pertunjukan
7 - 16 September. Pameran Kota Padang. (Gallery Taman  Budaya). Pameran senirupa kesenian
08-Sep-18. Seminar Silek Kota Bukittinggi. Seminar Silek
9 -16 September. Penerbitan karya sastra berbahasa minang bertema silek  (prosa & cerita anak) Sumatera Barat. Penerbitan Karya Hasil Kuratorial
21-23 September. Screening Film Silek/Martial Arts. Padang Panjang (ISI). Screening Film Silek/Martial Arts & Diskusi
24 -26 September. Pertunjukan sastra lisan & workshop. Kab. Padang Pariaman (nagari kapalo hilalang). Pertunjukan Alek Nagari (Ulu Ambek)
1-5 Oktober 2018. Pameran “Pengetahuan Silek dalam Karya Seni dan Intelektual". Kota Padang (FIB UNAND). Pameran Manuskrip dan Terbitan Karya-karya Sastra Sumatera Barat
04 Oktober 2018. Sastra Lisan. Kota Padang (FIB UNAND). Seminar Sastra Lisan Minangkabau
9 -13 Oktober 2018. Showcase Kota Padang (Taman Budaya). Pertunjukan 14 Kelompok (Teater, Tari dan Musik) berbasis silek hasil Kuroturial
14 Oktober-4 November. Seni Media. Kota Solok (SKB Tembok). Lokakarya/Kolaborasi, Pameran Seni Media dan Katalog Kegiatan
9 -19 November 2018. Sawahlunto Balega. Kota Sawahlunto. Atraksi Silek Tradisi/Langka & Festival Randai
12 -15 November 2018. Festival Silek Tradisi Kota Payakumbuh. Atraksi Silek Tradisi/Langka & Festival Kuliner
16 November 2018. Festival Sastra. Kota Payakumbuh GOR M. Yamin. Pertemuan Penulis Karya Sastra tentang Silek
20 -21 November 2018. Pertunjukan Musik berbasis Silek. Kota Padang (UNP). Internasional
27 -29 November 2018. Parade Silek Internasional. Kota Bukittinggi. Parade Silek, Pertunjukan Kesenian Tradisional
22 -25 November 2018. Pertunjukan Teater berbasis Silek. Kota Padangpanjang. Internasional
26 -29 November 2018. Pertunjukan Tari berbasis Silek. Kota Padang (Ladang Tari Nan Jombang). Internasional
30 November 2018. Closing Ceremony. Kota Bukittinggi. Pertunjukan kesenian, Penyerahan Anugerah Seni,

Pada malam penutupan Silek Arts Festival tersebut dihadiri oleh Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya dan ditutup oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat. Dalam penutupan tersebut ditampilan tujuh perguruan silek yang juga diawali dari penampilan dari Sanggar Silek dari Singapura seperti Video berikut. 

MC Linda Hevira dan Romi Abdi yang membawakan acara yang juga disupport oleh Indonesiana ini mampu membuat suasana hujan yang mengguyur kota Bukittinggi menjadi hangat dengan keseruan penampilan seni Silat dari generasi muda sampai yang tua. 
Silek Ars Festival 2018, sebagai Panjapuik Piutang Lamo makin mempererat budaya dan seni di Ranah Minang, karena filosofi SILEK (Shalat dan Kuek) merupakan kolaborasi filosofi keagamaan, kesabaran, kekuatan dan kemandirian dan penjaga kedamaian dapat diteladani oleh  dekat generasi muda. Semoga.







Monday, July 23, 2018

REUNI PERAK MAN/MAPK KOTO BARU PADANG PANJANG

KULIAH TAMU UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR BUKITTINGGI

KULIAH UMUM UMN YARSI Bukittinggi dengan Profesor dari Jepang dan UGM.

Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi menggelar Kuliah Umum dengan dua orang Professor yaitu dari Jepang dan UGM. Kuliah Umum yang berlangsung tanggal 5 Juli 2018 lalu dibuka oleh Rektor UMN Bukittinggi, Dr. Muslim Suardi, MS. Apt ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa UMN dan para Dosen di Gedung Aula UMN yang berada di samping STIKES YARSI Bukittinggi. Universitas yang telah membuka 10 jurusan ini selalu melaju dengan progress kerjasama dan MOU dengan banyak Universitas baik dari Dalam dan Luar Negri serta mempunyai mahasiswa yang berprestasi dalam bidang akademik namun juga di bidang kewirausahaan, dibuktikan dengan memenangkan even Lomba Entrepreneur tingkat Kopertis dan Nasional.

Dalam satu minggu itu saja Universitas Mohammad Natsir sudah mendatangkan tiga orang narasumber yang berbobot, dimana 5 hari sebelumnya UMN mengundang Pendiri Wardah yang merupakan Kosmetik Halal nomor 1 di Indonesia yaitu Ibu Dra. Nurhayati Subakat, Apt dengan topik Halal Lifestyle, Global Trend and Bussiness Opportunities.

Narasumber lainnya yaitu Prof. Masashi Kawaichi, MD. PhD yang merupakan Director Division of Educational Development dari NAIST Jepang atau Nara Institute of Science and Technology Japan yang menjabarkan bahwa Institusinya banyak berkiprah dalam Penelitian, bahkan dengan karya terbanyak dengan posisi nomor 7 di Jepang.
Sementara itu Prof. Edy Meiyanto, M.Si. Apt dari Universitas Gajah Mada menjabarkan tentang Potensi dan Pengembangan Herbal Pencegah Kanker di Indonesia. Salah satu penelitian beliau tertarik kepada Curcumin yaitu kunyit yang bisa mencegah terjadinya penyebaran kanker lebih lanjut. Beliau mengatakan bahwa di dalam tanaman herbal banyak sekali kandungan yang patut diteliti untuk dijadikan obat sebagai pencegah kanker. Dosen Farmasi UGM ini memilih penelitian tentang obat kanker, karena diantara banyak penyakit yang mengakibatkan kematian paling tinggi adalah penyakit kanker, oleh sebab itu beliau juga mengajak siswa Farmasi atau Jurusan lainnya di UMN  untuk bisa berkerjasama dalam melakukan penelitian tentang tanaman obat lainnya.

Kuliah umum tersebut telah menambah semangat mahasiswa dan Dosen UMN untuk lebih maju lagi dan banyak berkarya dengan motivasi yang luar biasa dari para narasumber. 

Kuliah umum yang berlangsung dalam dua bahasa ini ditutup oleh MC, Linda Hevira, S.Si, M.Si yang juga merupakan SC dari acara tersebut. Di akhir acara diadakan foto bersama dan pemberian Sertifikat serta bingkisan kepada kedua narasumber.

Tuesday, March 13, 2018

Pameran Foto dan Galeri Satayu,  Bingkai Hidup Sang Maestro

Pembukaan "Pameran Foto dan Galeri SATAYU,  Bingkai Hidup Sang Maestro".

Penuh haru dan bahagia di Hari Ulang Tahun SATAYU (Syahrul Tarun Yusuf) pencipta 300 lagu Minang yang fenomenal di usia beliau yang ke 76 tahun.

Luar Biasa.. Berada di antara Penyanyi Elly Kasim yang mempopulerkan karya, Pencipta 400 Lagu Minang yang  fenomenal Nyiak Tarun (Syahrul Tarun Yusuf) di Balingka,  Agam dalam Rangka "Pameran Foto dan Galeri Satayu,  Bingkai Hidup Sang Maestro". SATAYU menjadikan alam termasuk pemandangan gunung Singgalang yang berada tepat di depan rumah beliau dan Mengukir sejarah dan budaya saat itu dalam bentuk lagu dari setiap langkah kehidupan yang dilaluinya, (darimuda sampai tua,  dari merantau sampai kembali ke kampung).

Inspirasi yang datang dari hati telah memberi kesan yang mendalam bagi semua pencinta dan penikmat lagu2 Minang baik dalam dan luar negri.

Karya beliau sering dinyanyikan dan didaur ulang oleh penyanyi dari berbagai era dengan berbagai aransemen yang berbeda. "Bugih Lamo" menjadi cikal bakal karya2 beliau lainnya, 300 lirik sudah dikenal dimana2 sedangkan 100 lainnya menjadi catatan pribadi,  yang dapat dilihat di Galeri tersebut. Diantara yang tidak asing lagi bagi kita seperti :  Batu Tagak, Tinggalah Kampuang, Ampun Mandeh, Hujan,  Parantauan (dalam film Merantau) dan masih banyak lagi.

Lebih dari 50 bingkai foto dengan lirik lagu beliau dengan berlatar gunung Singgalang, serta goresan tinta emas, dapat dimiliki dan dilelang sebagai kenang2an  sebelum kehabisan tanggal 17 Maret 2018 ini.