Monday, November 30, 2015

Mengetuk.Nurani dari Pattani

Hai sahabat kreatif, jumpa lagi dengan saya Linda Hevira dalam Acara Budaya Remaja, yang selalu hadir setiap hari Sabtu pukul 4 hingga pukul 5 sore di RRI Play..Pro 2 Bukittinggi.

Sahabat kreatif tema kita kali adalah Mengetuk Nurani dari Pattani dengan teman kita Ruding Yimuseng.

Ruding ini berasal dari Pattani di daerah Thailand Selatan yang artinya pantai ini. Karena perbedaan suhu di pantai yang panas dan Bukittinggi yang dingin itulah, pada awal tinggal di Bkt, Ruding agak sudah mandi pagi, ha..ha..tapi sekarang sudah biasa kok. 

Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Indonesia ini, sangat bersyukur bisa belajar dengan tenang disini. Ketika ditanya bagaimana dengan pemuda disini, dia menjawan ramah dan baik, walau kadang kaget melihat keakraban laki2 dan perempuan serta busananya yang gaul. Hmm..

Di Pattani, Penduduknya umumnya beragama Islam dan cendrung menjalankan Ibadah Islam dengan taat. Pemudinya memakai baju jubah seperti di Arab atau Mesir atau ada juga yang bercadar. Umumnya pada hari besar agama Islam, mereka sering mengadakan membaca AlQuran.dengan berirama bersama-sama. Ketika disuarakan oleh Ruding, rasanya kita merinding. Disana Antara laki-laki dan perempuan ada batasannya begitu juga dengan remaja. 

Sistim pengajaran dan pendidikan di Pattani agak sedikit keras. Meskipun ia sering mendapat rangking di sekolahnya, suatu kala Ruding juga pernah dihukum karena telat dengan pukulan di telapak kaki. Namun semua hukuman itu bertujuan supaya siswanya disiplin dan bersungguh-sungguh dalam belajar.

Ongkos di Pattani tidak bayar, kalau listrik juga tidak bayar jika pemakaiannya tidak banyak. Sementara jalan2nya lebar dan rata serta dan bersih. Kalau dia bilang jalan2 kita itu seperti jalan mereka kalau di kampung2. Wah..luar biasa juga ya pemerintahnya? 

Namun Ruding mengatakan kalau di daerahnya sedang terjadi permasalahan antara pemerintah yang beragama Budha dengan kaum muslim yang jumlahnya minoritas disana. Terlihat wajah dan matanya berkaca-kaca saat ditanya tentang pengalamannya disana, kadang2 tidak tenang bahkan penuh rasa ketakutan. Itulah juga sebabnya ia dan pemuda disana ingin menimba ilmu di luar seperti di Indonesia dan Malaysia untuk masa depannya. Untuk pulang kampung bisanya sekali setahun karena ongkosnya sekitar 1,5 jt dari Bukittinggi - Padang - Kuala Lumpur - Hajjai (Thailand).

Nah sahabat kreatif dimana saja kamu.berada. Demikian cerita Remaja kita kali ini dengan tema Mengetuk Nurani dari Pattani dengan Ruding Yimuseng siswa Jurusan KPI di IAIN Bukittinggi. SALAM JUGA BUAT TEMAN2 Thailand lainnya ya?
 
Sahabat, Sungguh suatu nikmat Allah yang mana yang masih kita dustakan, jika kita sudah menyia-nyiakan masa depan kita dan tidak menggunakan kemerdekaan dan kesempatan yang luas untuk membuat suatu karya. Di belahan bumi lainnya kita lihat banyak anak2 dan para pemuda serta orangtua mereka meninggal dan tertindas karena kesalahan yang tidak pernah mereka buat. Kesemena2an para penguasa dan konflik diantaranya membuat kita harus berkaca, apa yang sudah aku perbuat untuk diriku, masa depanku, keluargaku bahkan bangsa dan agamaku? Semoga perbincangan menjadi motivasi buat kita semua.

Jadi ..jangan lupa terus dengarkan Budaya Remaja, yang sarat dengan Informasi,  Motivasi dan Inspirasi buat kita semua. Hanya di RRI Pro 2 bkt, 97,2 FM.
Akhirnya saya Linda Hevira dan kak Vio undur diri. SELAMAT SORE sampai jumpa. WASSALAAMU'alaikum WW.


No comments:

Post a Comment

Silakan tinggalkan saran, komentar atau pertanyaan, kami akan segera membalasnya...Terimakasih...