Tuesday, February 16, 2016

MEMBANGUN NAGARI SEPENUH HATI

Dialog Khusus bersama Bpk Zul Effendi, Wali Nagari Pasia , IV Angkek Candung dan Bpk. Syaiful Hendra sebagai Babin Kamtibmas Pasia.

Nagari Pasia yang berpenduduk 3521 jiwa terdiri dari 3 Jorong  dengan luas 90 Ha, dimana setengah dari penduduknya bekerja sebagai home industri, seperti menjahit konveksi baju/seragam dan menjahit bordir.Sedangkan yang lainnya terdiri dari pegawai negri, wiraswasta, pertanian dan perikanan.

Nagari Pasia juga dikenal dengan desa santri karena ada dua pesantren yang berada di dalamnya. Sinergi pemerintah nagari, jorong, babin dan masyarakat sangat dekat dengan mengoptimalkan dana yang dikucurkan pemerintah untuk membangun infrastruktur serta pengembangan SDM dan pelayanan masyarakat.

Nagari pasia pernah menjadi juara 3 dalam pemilihan Kader Posyandu tingkat Sumbar, karena mengajak masyarakat untuk datang ke posyandu dengan cara menghubungi lewat SMS 2 hari sebelumnya, dengan memiliki Nopensus yaitu nomor HP khusus. Dana tambahan mereka dapatkan dengan menjual hasil kerajinan ibu2 PKK dari kolam ikan, kerajinan tangan dll.

Karena ke depannya Nagari Pasia bercita2 juga menjadikan Kampung Santri, selain pesantren mereka juga sudah melakukan pendidikan Tahfiz Quran, gratis bagi siapa saja yang mau menghafal Quran dari Ashar sampai Magrib, sedangkan selepas Magrib sampai Isya disambung dengan pelajaran tambahan bagi siswa SD, SMP yang belajar/membuat PR di Masjid Nagari.

Pak Hendra : Disamping itu Anggota Kepolisian yang juga ditempatkan di Nagari secara bertanggung jawab menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dalam Program FKPM yaitu Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat. Sehingga ketentraman masyarakat dapat dirasakan dengan melakukan pendekatan door to door secara harian didampingi oleh wali jorong, dan apabila sudah dikunjungi akan diberikan sticker yang berisi no.hp polsek, pemadam kebakaran dan kesehatan. Kemudian penyuluhan juga dilakukan kepada remaja dengan mengambil lokasi di Aula pesantren untuk pembinaan generasi muda agar terhindar dari Narkoba, kenakalan remaja dll. Karena keaktifan Bpk Polisi yang pernah sekolah di Pesantren ini dulunya, Mabes Polri dan Polisi dari Jepang juga sempat berkunjung dan bertanya banyak tentang cara pendekatan yang dilakukan beliau kepada masyarakat.

Pak Zul : Disamping sudah memiliki BMT kedepannya juga kami sedang mendirikan Badan Usaha Milik Nagari yang bisa memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk berusaha dengan berbagai jenis usaha, supaya tidak terjadi pengangguran dan bahkan dapat membangun desanya.

Banyak hal yang mempermudah urusan masyarakat dengan perangkat desanya, salah satunya dengan melaporkan kedatangan warga baru dengan cara sms profilnya dan alamat tinggal tepatnya dll ke nomor yang tertera disamping plang "Tamu harap lapor 1x 24 jam ke nomor berikut".

Wah luar biasa ya..Kita yakin kalau sudah kompak begini, nggak ada yang tidak mungkin desa2 pada maju semuanya asalkan Pemerintahnya Membangun Nagari Sepenuh Hati.

OK. Sampai disini dulu jumpa kita dalam Dialog Khusus, setiap minggu ke tiga setiap bulannya pukul 10 hingga 11 siang. SAYA Linda Hevira undur diri. SELAMAT siang sampai jumpa lagi. WASSALAAMUALAIKUM WW.

Saturday, February 6, 2016

Umat Islam di Bawah Cengkeraman Kristenisasi

Assalaamu'alaikum WW.
Hallo sahabat kreatif dimana saja anda berada. Senang sekali saya Linda Hevira, kembali lagi dalam Acara Budaya Remaja.

Kali ini kita kedatangan tamu dari Jakarta, seorang ustad yang dulunya seorang Missionaris (Kristenisasi) yang sudah mendapat Hidayah dari Allah dan menjadi Muallaf.

Beliau banyak bercerita tentang fenomena remaja Islam yang jauh dari agamanya. Seperti target setiap orang Kristen untuk mempunyai tanggung jawab membawa sebanyak mungkin orang mengikuti agamanya.

Yang luar biasanya bapak Bernard dapat menjelaskan ayat2 Alqur'an beserta kisah2 pemuda di zaman Rasulullah. Ternyata selama dari kecil hingga berumur 26 tahun beliaupun disuruh untuk mempelajari agama Islam dan sudah menghafal 5 juz dalam Al Quran.
Ya..begitulah cara orang Kristen mengajak ke dalam agamanya, dengan cara mempelajari apa kelemahan orang Islam, yaitu banyak yang miskin dan mudah terpengaruh dengan orang yang berpura2 baik atau alim, kemudian mereka memperdaya kita.

Dalam salah satu buku yang ditulis beliau, bapak yang mempunyai 1 orang istri dan 11 orang anak ini, banyak mengungkap bahwa Kristenisasi itu bukan cerita saja tapi nyata, dengan semboyan mereka untuk target tahun 2020 nanti yaitu: licik seperti ular dan santun bagai merpati, salah satunya dengan memperbanyak gereja, dan mengaktifkan semua pengikutnya yang berada di setiap lini baik di pemerintahan maupun swasta maupun dengan cara merajai media massa.

Titik balik Ustad Betnard yang  kemudian dari Missionaris yang digaji $2000 malah memeluk agama Islam dan juga mengajak keluarga, ayah ibu, adik, istri dan anak2nya adalah, suatu saat dia tersadar saat membaca surat Ali Imran ayat 19 yang artinya "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya".
Dan surat Ali Imran ayat 85 yang artinya: "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi".

Hal itulah yang membuat Ustad Bernard jadi ingin mengabdikan dirinya kepada Allah dan menyadari benar2 agama Islam inilah yang dicarinya.

Walau sebenarnya semua agama yang ada mempunyai tuntutan agar bisa mengajak ke agamanya,tapi kenapa orang yang sudah  beragamapun diajak?

NAH disini keagamaan kita umat Islampun perlu ditanya, apa sudah paham dan menjalankan ajaran agama kita dengan baik dan benar atau tidak. Seperti "shalat" yang menjadi pertanda seseorang beragama agama Islam atau tidak, apalagi yang lainnya.
Ini menjadi peringatan kepada kita untuk segera kembali baca dan pahami Alquran dan berdekatanlah dengan muslim lainnya dalam pengajian dan hal2 positif.
Jangan cuma ikut2an zaman, sekarang tuh musim ada cabe2an untuk ABG perempuan, terong2an buat laki2nya dan terong dicabein buat yang warianya..dan itu semua sudah masuk ke layar TV dan diekpos lagi tentang trik berpacaran dll. MasyaAllah.
Mengerikan zaman sekarang, kalau kita sebagai pemuda tidak hati2 memilih dan memilah teman dan tontonan termasuk pada gadget yang kita miliki. Hmmm..apa jadinya kita yang sedang terlena ini..Sadarlah..

Baiklah sahabat kreatif. Sampai disini jumpa kita dalam Budaya Remaja. Saya Linda Hevira undur diri. Selamat sore sampai jumpa lagi. Wassalaamu'alaikum WW.